Minggu, 23 Desember 2018

Sidang Penggelapan Mobil Rental di Surabaya, Saksi: Sewa Dua Hari, Setahun Tidak Dikembalikan

Terdakwa dugaan kasus penipuan dan penggelapan Hatta Dwi Cahya Alias Dwi Bin Muhammad Sodiq jalani sidang perdana di Ruang Garuda Pengadilan Negeri Surabaya pada Senin (10/12/2018) siang.

Ia diadili bersama rekannya, Imam Wahyudi Bin Yasir Dachlan (yang penuntutannya dilakukan dalam berkas perkara terpisah).

Di depan Ketua Majelis Hakim, I Wayan Sosiawan, ia terlihat hanya terdiam dan kerap menghindari sorotan kamera para pewarta.

Ketika itu, ada pula saksi sekaligus korban yabg dihadirkan saat sidang, yakni Soandhika Setyawan.


"Awal kejadiannya itu bulan 10 tahun 2017, dia (terdakwa) menyewa mobil Toyota Avanza hitam ke tempat saya, terdakwa bilangnya mau menyewa selama dua hari untuk saudaranya ke Pacet," kata Andhika.

Andhika menambahkan, seharusnya, uang sewa mobil surabaya selama dua hari, yakni Rp 600.000,00 harus dibayarkan terlebih dulu.

Namun, ketika mobil itu dikembalikan, kondisinya dalam keadaan rusak.

"Saya bilang itu tanggungjawabnya, lalu dibawa ke bengkel," sambungnya.

Tapi, ketika sudah dibawa ke bengkel, mobil yang seharusnya segera dikembalikan itu tak kunjung pulang.


Malah, Andhika tak tahu menahu keberadaan Hatta dan mobil yang disewakannya itu.



Beberapa bulan berlalu, Andhika memperoleh kabar bila terdakwa akan mengembalikan mobil itu

"Pas bulan tujuh (Juli) 2018, bilang mau dikembalikan. Saya bilang yaudah kembalikan saja, saya tunggu tidak datang-datang," Ucap Andhika.

Semakin cemas, Andhika lantas melaporkan kejadian itu ke pihak berwajib, yakni ke Polsek Wonocolo Surabaya.

"Saya cari sama teman-teman kepolisian, ternyata ketemu di Kabupaten Gresik, dibawa oleh pria bernama Pak Andi," lanjutnya.

"Lalu, dikeler ke rumah Pak yanto (rekan terdakwa Hatta), (Terdakwa) lalu dibawa ke rumah Dolpi (Edi Sujoko) dan Pak Ari (Ari Wahyuni)," sebut Andhika sembari menunjuk terdakwa satu persatu.

Semua orang ini disebut telah menggunakan mobil rental milik Andhika, Terdakwa Hatta sendiri justru belum menampakkan batang hidungnya.

"Saya telepon si Hatta sampai tiga kali baru diangkat, lalu saya suruh datang langsung ke polisi untuk menyelesaikannya," pungkasnya.


Terdakwa Hatta mengaku, sebenarnya yang  meminjam mobil Andhika pertama kali adalah pria bernama Imam Wahyudi.

Namun, Andhika mengaku tak tahu menahu bagaimana mobil yang disewakannya ke Terdakwa Hatta, bisa berpindah tangan ke terdakwa seperti Ismail Arafat, Edi Sujoko, dan Ari Wahyuni.


Kini, Hatta CS harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dibalik jeruji besi Rutan Kelas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo.

"Saya nggak tahu bagaimana kronologi berpindahnya, tahu-tahu sudah di Hatta, platnomor juga sudah diganti dua kali meskipun warnanya tetap," tutupnya.

5 Tempat Wisata yang Nyaman Diakses Rental Mobil Bandung

Jasa rental mobil Bandung seringkali digunakan sebagai alternatif transportasi oleh wisatawan. Tujuannya, untuk memudahkan jelajah titik-titik lokasi wisata populer bersama keluarga. Terlebih ketika libur panjang Natal dan tahun baru, tempat wisata di Bandung akan dipadati pengunjung. Oleh karena itu, menggunakan rental mobil Bandung bisa menghindari Anda dari kepanasan atau kehujanan saat di perjalanan.

Yuk, jelajah keindahan alam Paris van Java saat liburan nanti! Simak rekomendasi beberapa spot wisata yang nyaman dikunjungi menggunakan rental mobil Bandung:

Taman Hutan Raya Ir. Djuanda

Taman Hutan Raya Ir. Djuanda (Tahura) merupakan kawasan konservasi hutan di Dago Pakar. Letaknya yang jauh dari keramaian Kota Bandung menawarkan suasana sejuk dan udara yang segar. Menariknya, di Tahura terdapat banyak air terjun, tempat bermain anak, penangkaran rusa tutul, hingga objek wisata bersejarah seperti Gua Jepang dan Belanda yang konon digunakan sebagai basis pertahanan para penjajah pada zaman dahulu.

Tebing Keraton

Saat berada di kawasan Dago Pakar, jangan lupa mampir ke Tebing Keraton. Pemandangan hamparan hutan pinus yang diselimuti kabut tipis bisa menghilangkan kepenatan. Momen indah seperti ini juga cocok untuk hunting foto guna mengisi feed Instagram Anda. Meskipun demikian, waktu terbaik untuk berkunjung ke sini adalah saat matahari terbit atau saat matahari terbenam.

Punclut

Terletak di Ciumbuleuit, Punclut menjadi buruan warga Bandung dan wisatawan untuk menikmati pesona lanskap indah Kota Bandung dari ketinggian. Panorama tersebut akan semakin indah saat malam tiba, karena berganti dengan jutaan cahaya lampu kota yang memesona. Tak hanya itu, di kawasan ini juga terdapat banyak kafe kekinian yang cocok dijadikan tempat nongkrong bersama keluarga atau teman.

The Lodge Maribaya

The Lodge Maribaya yang berlokasi di Kabupaten Bandung Barat menjadi destinasi hits di kalangan wisatawan. Selain memiliki banyak spot foto yang instagenic, tempat wisata ini juga menyediakan berbagai aktivitas seru mulai dari menunggang kuda, berkemah, hingga beragam wahana outdoor. Anda dijamin betah berlama-lama di sini, terlebih suasananya sejuk dan menawarkan pemandangan hamparan bukit hijau yang indah.

Tangkuban Perahu

Ini dia ikon wisata alam Kota Bandung. Selain dikenal dengan legenda Sangkuriang yang tersohor, Tangkuban Perahu juga memiliki empat kawah indah sebagai daya tarik utamanya. Keempat kawah tersebut adalah Kawah Ratu, Kawah Upas, Kawah Baru, dan Kawah Domas. Selain kawah, gunung setinggi 2.084 mdpl ini juga menawarkan pemandangan yang indah sehingga cocok bagi wisatawan yang ingin berburu foto yang Instagramable.

Itulah lima rekomendasi tempat wisata yang sebaiknya Anda ketahui. Dari yang sudah disebutkan, manakah tempat wisata di Bandung yang ingin Anda kunjungi? Apa pun rencana Anda, pastikan pesan rental mobil Bandung secara online di Traveloka. Metode ini menjadi cara yang paling mudah, terutama di zaman modern seperti sekarang. Anda bahkan dapat membandingkan harga dari banyak penyedia dalam satu aplikasi/situs saja.

Selasa, 03 April 2018

Libur Panjang, Mahasiswa Jepang Nikmati Wisata di Gembira Loka Yogyakarta Zoo

Belasan mahasiswa asal Jepang, kemarin kagum dan terkejut setelah keliling kebun binatang Gembira Loka Zoo (GL Zoo) menyaksikan keindahan sekaligus melihat-lihat koleksi binatang yang dimiliki kebun binatang terbesar di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Mahasiswa asal negari Matahari terbit tersebut, sama sekali tak menyangka kalau di Yogyakarta ada kebun binatang dengan koleksi hewan yang cukup komplit dan memiliki banyak wahana permainan. Suasana demikian ini, membuat mereke terkesan apalagi pengunjung serta pengelola kebun binatang tersebut ramah-ramah.  
Kebetulan pada libur nasional memperingati  Wafat Isa Almasih pada Jumat (30/3) sampai Sabtu (31/3) dimanfaatkan ribuan wisatawan untuk berkunjung ke GL Zoo Yogyakarta. Kebetulan pengunjung kebun binatang di pinggiran Kota Yogyakarta kali ini, bukan saja wisatawan lokal, tapi juga ada rombongan mahasiswa dari Jepang, yang kebetulan tengah berada di Yogyakarta.
''Para mahasiswa dari Jepang ini ingin berkunjung ke kebun binatang, maka saya ajak ke Gembira Loka Yogyakarta Zoo,'' kata Takwan, yang memandu 17 mahasiswa asal Jepang itu di sela-sela menyaksikan aneka burung di  taman burung kebun binatang setempat. ''Mereka senang dan kagum dengan perawatan kebun binatang ini,'' imbuhnya.

Pengunjung Membludak, Fasilitas Candi Ijo Yogyakarta Ditambah

Rumus 3A Menpar Arief Yahya dalam pengembangan pariwisata yakni atraksi, amenitas dan aksesabilitas, dipegang teguh oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman. Salah satunya terlihat pada langkah Dinas Pariwisata Sleman dalam menambah fasilitas di Komplek Candi Ijo Yogyakarta.
Candi yang berada di atas bukit ke arah timur Taman Tebing Breksi ini makin hari makin banyak dikunjungi wisatawan. Data yang ada menunjukkan, saat ramai dalam satu bulan tercatat pengunjung mencapai 9.000-an wisatawan. Sebagai candi yang baru Oktober 2016 menerima pengunjung, jumlah tersebut sudah sangat baik.
Maka agar pengunjung atau wisatawan makin nyaman, dibangunlah gerbang dan loket masuk baru. Gerbang masuk ini berada di tempat yang landai, digeser beberapa meter dari gerbang sebelumnya.
Selama ini pengunjung harus naik tangga dulu untuk membeli tiket masuk. Bahkan loket yang ada memiliki akses yang sempit. "Loket tiketing yang baru ini berada di tempat yang lebih lapang dan mudah diakses. Dibangun bergandengan dengan Pos Satuan Pengamanan," ujar Sekretaris Dinas Pariwisata Sleman Edi Susmita saat meninjau pembangunan fasilitas di Candi Ijo.
Edi siang itu didampingi Shavitri Nurmala Dewi (Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Ekonomi Kreatif) dan Dewi Setyowati (Kepala Seksi Fasilitas Pariwisata). Mereka berkordinasi dengan tim pelaksana pembangunan yang harus menyelesaikan pekerjaannya pada 10 Oktober 2017.
Selain loket, juga dbangun akses jalan dan tangga. Pembangunan ini berkordinasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) karena Candi Ijo berada di bawah kewenangan institusi ini.
Saat meninjau keliling Candi, Shavitri Nurmala Dewi juga sempat mengatakan untuk membangun fasilitas lain seperti toilet. Apalagi fasilitas toilet selama ini masih terbatas. "Semoga tahun depan bisa ada anggaran untuk penambahan fasilitas toilet," tandas perempuan yang biasa disapa Evi ini.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi daerah yang perhatian penuh dengan atraksi di destinasinya. Dia menyebut destinasi itu sebagai produk, dalam sebuah korporasi. Produk harus dijaga, disempurnakan, dimaintain, diperkuat, direncanakan dengan selera global atau international standard.
“Tanpa melakukan improvement di destinasi, maka akan kalah bersaing dengan destinasi lain, dari mana saja. Karena itu yang dilakukan oleh Kab Sleman itu sudah betul, terus lakukan pembenahan agar customer kita selalu mendapatkan sensasi yang positif,” kata Menpar Arief Yahya.

Kamis, 23 Maret 2017

Eluk. . 80 Persen Dokter Hewan di Surabaya Tak Berizin tapi Nekat Membuka Praktek Restoran di Surabaya

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya menyayangkan banyaknya tenaga dokter hewan yang beroperasi belum memiliki izin praktek.

Padahal pengurusan izin ini sangat penting sebagai legalisasi operasional pemeriksaan dan penindakan pada hewan peliharaan.

Kepala DKPP Kota Surabaya Djoestamadji mengatakan di Surabaya dideteksi ada sekitar 500 dokter hewan yang membuka praktek.

"Sayangnya dari 500 tenaga dokter hewan yang ada di Surabaya ini yang sudah mengantongi izin praktek hanya 100 orang," kata Djoestamadji dalam sosialisasi Perijinan Pelayanan Pertanian Terpadu di Gedung Wanita, Rabu (22/3/2017) siang.

Ia mengatakan, seratus itu terdiri dari dokter praktek hewan yang belum mengurus izin sama sekali maupun yang izinnya mati dan belum melakukan perpanjangan.

"Padahal izin ini penting. Tenaga yang melayani praktek harus memiliki sertifikasi dan izin kelayanan dari pemkot yang kerja sama juga dengan Persatuan Dokter Hewan Indonesia jawa Timur," ulas Djoestamadji.

Sebab ketika ada hewan dibawa ke dokter hewan selain pemeriksaan biasanya juga memerlukan tindakan.

Seperti operasi dan juga jahit ketika ada luka pada hewan.

Ketika dokternya tidak berizin bisa berbahaya.

"Memang saat ini belum ada keluhan sih, tapi harus ada penertiban restoran di Surabaya soal izinnya. Sebab kita juga ada mekanisme dalam membuka praktek dokter hewan," katanya.