Selasa, 03 April 2018

Pengunjung Membludak, Fasilitas Candi Ijo Yogyakarta Ditambah

Rumus 3A Menpar Arief Yahya dalam pengembangan pariwisata yakni atraksi, amenitas dan aksesabilitas, dipegang teguh oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman. Salah satunya terlihat pada langkah Dinas Pariwisata Sleman dalam menambah fasilitas di Komplek Candi Ijo Yogyakarta.
Candi yang berada di atas bukit ke arah timur Taman Tebing Breksi ini makin hari makin banyak dikunjungi wisatawan. Data yang ada menunjukkan, saat ramai dalam satu bulan tercatat pengunjung mencapai 9.000-an wisatawan. Sebagai candi yang baru Oktober 2016 menerima pengunjung, jumlah tersebut sudah sangat baik.
Maka agar pengunjung atau wisatawan makin nyaman, dibangunlah gerbang dan loket masuk baru. Gerbang masuk ini berada di tempat yang landai, digeser beberapa meter dari gerbang sebelumnya.
Selama ini pengunjung harus naik tangga dulu untuk membeli tiket masuk. Bahkan loket yang ada memiliki akses yang sempit. "Loket tiketing yang baru ini berada di tempat yang lebih lapang dan mudah diakses. Dibangun bergandengan dengan Pos Satuan Pengamanan," ujar Sekretaris Dinas Pariwisata Sleman Edi Susmita saat meninjau pembangunan fasilitas di Candi Ijo.
Edi siang itu didampingi Shavitri Nurmala Dewi (Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Ekonomi Kreatif) dan Dewi Setyowati (Kepala Seksi Fasilitas Pariwisata). Mereka berkordinasi dengan tim pelaksana pembangunan yang harus menyelesaikan pekerjaannya pada 10 Oktober 2017.
Selain loket, juga dbangun akses jalan dan tangga. Pembangunan ini berkordinasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) karena Candi Ijo berada di bawah kewenangan institusi ini.
Saat meninjau keliling Candi, Shavitri Nurmala Dewi juga sempat mengatakan untuk membangun fasilitas lain seperti toilet. Apalagi fasilitas toilet selama ini masih terbatas. "Semoga tahun depan bisa ada anggaran untuk penambahan fasilitas toilet," tandas perempuan yang biasa disapa Evi ini.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi daerah yang perhatian penuh dengan atraksi di destinasinya. Dia menyebut destinasi itu sebagai produk, dalam sebuah korporasi. Produk harus dijaga, disempurnakan, dimaintain, diperkuat, direncanakan dengan selera global atau international standard.
“Tanpa melakukan improvement di destinasi, maka akan kalah bersaing dengan destinasi lain, dari mana saja. Karena itu yang dilakukan oleh Kab Sleman itu sudah betul, terus lakukan pembenahan agar customer kita selalu mendapatkan sensasi yang positif,” kata Menpar Arief Yahya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar